Pemimpi
Sekarang kita berbicara tentang percintaan. Ya dari sini lah aku akan menceritakan tentang kisah percintaan ku dari pacar pertama sampai aku bener-bener bisa serius dengan pacar terakhirku dan istri pertama dan terakhirku, dari pacarku yang pertama ini aku tahu apa itu pacaran apa itu kasih sayang apa itu kehilangan dan apa itu keegoisan, dia adalah bidadari pertama ku sejak aku keluar dari pondok pesantren, tak perlu lama aku mendekatinya cukup satu minggu saja aku sudah menjadi pacarnya, aku bahagia karena baru pertama kali aku punya pacar.hahahaha maklum waktu itu adalah pelepasan masa-masa kekanak-kanakanku menjadi masa-masa remaja. Hampir satu tahun kami berpacaran, pedoman kami saat itu adalah aku sayang sama dia, dia sayang sama aku tanpa kepercayaan dan hari-hari kami di selimuti dengan rasa keegoisan, ya keegoisan itu membuat kita setiap hari saling berantem hampir tak ada kisah romantis di hubunganku dengannya hingga akhirnya kami harus memilih jalan yang berbeda dengan cara memutuskan hubunganku dengannya walau pun rasa sakit di hatiku sangat perih tapi itu lah kenyataan hidup kadang orang yang kita sayang tidak harus di samping kita selamamya dan allah akan menyiapkan pengganti yang luar biasa. Aku berusaha untuk melupakan semua cerita tentangnya dan sangat ingin membuka lembar baru tapi bayangnya pun selalu ada dimataku dan pikiranku.
Setelah satu bulan aku tak bersamanya dan kini ada sesosok wanita yang aku kagumi karena kedewasaannya aku mencoba untuk mendekatinya untuk melupakan kisah cinta ku yang pertama, dan kesamaan dalam cerita ini hanya aku tak membutuhkan waktu lama juga untuk mendapatkannya tanpa rasa sayang kami coba untuk membuat hubungan romantis dan dia selalu memintaku untuk bersikap dewasa tapi aku tak bisa karena yang aku tau saat itu sikap dewasa itu gak harus dipaksa karena dewasa itu butuh pembelajaran hidup dan gak segampang itu untuk merubah sikap menjadi dewasa dan karena masalah itu juga hubungan ku dengannya mengalami keretakan dan di perparah lagi saat mantan pertamaku mengajak untuk bertemu dan aku sendiri tidak meminta izin kepada pacarku lebih dahulu, rasa bersalah selalu muncul di hati kecilku, aku mencoba untuk jujur kepadanya, setelah aku bilang ke dia kalau aku habis bertemu mantan pertamaku dia diam aku tau kalau pasangan kita diam saat ada masalah dia pasti marah, itu yang aku tahu karena aku sering menonton film-film percintaan dari sini lah kami jarang ngobrol jarang bertemu dan disini juga aku bertemu dengan wanita lain yang bisa membuatku nyaman tanpa harus memikirkan pacarku.
Hari demi hari aku mencari tahu semua tentangnya, setelah aku mendapatkan informasinya aku mulai untuk mendekatinya hari-hari kami selalu bercanda melalui handpone dan tak pernah bertemu karena rumah kami yang berjauhan dan dia tidak satu sekolah denganku tapi aku tidak akan pantang menyerah untuk mendapatkannya seperti perjuangan bang haji dan bener aku bisa mendapatkannya dan sekarang kami berpacaran, aku sangat bahagia bisa mendapatkannya karena untuk mendapatkan aku harus berjuang, hehehehe berjuang melawan panasnya hari untuk bertemu dengannya berlapar-lapar di sekolah untuk makan bersamanya. Tapi pada suatu malam saat aku makan di salah satu warteg di dekat rumahnya ternyata eh ternyata pacar yang belum sempet ku putusin melihat aku dengan pacar baruku, dia pun mendatangiku dan dia menamparku setelah itu dia pergi dan kini pacar baruku bertanya-tanya dan gak lama kemudian aku disiram. Aku merasakan seluruh tubuhku basah dan saat aku membuka mata aku melihat ibuku di depanku dan dia bilang “CEPAT BANGUN INI SUDAH SIANG NANTI KAMU TELAT KE SEKOLAH”, astaga ternyata semua itu hanya mimpi, bener-bener mimpi yang indah tapi sangat buruk di akhirnya.
Komentar
Posting Komentar